Apa itu Conditional Sentence

Apa itu Conditional Sentence? Baca Contoh dan Penggunaannya di Sini!

Apa itu Conditional Sentence? Kalau kamu sudah lancar dengan Simple Tenses tapi ingin membuat kalimatmu terdengar jauh lebih keren, kompleks, dan seperti penutur asli, maka ini adalah grammar wajib yang harus kamu kuasai! 

Pernahkah kamu berandai-andai, “Kalau saja aku lebih rajin, aku pasti sudah diterima di universitas impianku?” Nah, kalimat pengandaian seperti itulah fungsi utama dari Conditional Sentence. Dengan menguasai struktur ini, kamu akan mampu menyatakan kemungkinan, hasil, hipotesis, hingga penyesalan dengan sangat jelas. Siap untuk tahu rahasia bagaimana grammar ini bekerja dan jenis-jenisnya agar skill speaking-mu langsung auto-level up? Yuk, kita bedah tuntas!

Apa itu Conditional Sentence?

Conditional Sentence (atau Kalimat Pengandaian) adalah jenis kalimat dalam Bahasa Inggris yang digunakan untuk menyatakan sebab-akibat atau kondisi yang harus dipenuhi agar suatu hasil bisa terjadi. 

Intinya, kalimat ini selalu terdiri dari dua klausa: klausa “If” (kondisi) yang menyatakan syarat, dan klausa “Result” (hasil) yang menyatakan konsekuensi. Ada beberapa tipe Conditional Sentence, tetapi semuanya berfungsi untuk menghubungkan sebuah kemungkinan (misal: If you study) dengan sebuah hasil (misal: you will pass the exam), baik itu kemungkinan nyata, hipotetis, maupun yang sudah berlalu.

Contoh Conditional Sentence

Setelah memahami apa itu conditional sentence, kamu juga perlu tahu contoh penggunaan conditional sentence sesuai tipe-tipenya agar lebih paham. 

1. Zero Conditional (Fakta dan Kebenaran Umum)

Tipe ini digunakan untuk menyatakan fakta ilmiah, kebenaran umum, atau kebiasaan yang hasilnya selalu sama setiap kali syaratnya terpenuhi.

If you upload an emotional rant online, it becomes permanent public record.
(Jika kamu mengunggah curhatan emosional secara daring, itu menjadi catatan publik permanen. – Fakta digital) 

If you find a “perfect” filter, you forget what your own face truly looks like.
(Jika kamu menemukan filter yang “sempurna”, kamu lupa seperti apa wajahmu sebenarnya. – Kebenaran sosial media)

2. First Conditional (Kemungkinan di Masa Depan)

Digunakan untuk situasi nyata (realtime) atau sangat mungkin terjadi di masa depan.

If the metaverse fails to deliver real emotional connection, we will all return to playing board games.
(Jika metaverse gagal memberikan koneksi emosional yang nyata, kita semua akan kembali bermain permainan papan.)

If the AI writes the final novel, the human race will lose its most beautiful form of therapy.
(Jika AI yang menulis novel terakhir, umat manusia akan kehilangan bentuk terapi yang paling indah.)

3. Second Conditional (Hipotesis atau Tidak Nyata Saat Ini)

Digunakan untuk mengandaikan situasi yang tidak mungkin terjadi atau sangat kecil kemungkinannya terjadi sekarang.

If I were a cloud, I would only rain on places that desperately need a story.
(Jika saya adalah awan, saya hanya akan menurunkan hujan di tempat-tempat yang sangat membutuhkan sebuah cerita.)

If money didn’t exist, creative problem-solving would become the world’s most valuable currency.
(Jika uang tidak ada, pemecahan masalah secara kreatif akan menjadi mata uang paling berharga di dunia.)

4. Third Conditional (Pengandaian tentang Masa Lalu yang Tidak Terjadi)

Digunakan untuk menyatakan penyesalan, kritik, atau hasil yang tidak mungkin di masa kini karena peristiwa masa lalu sudah final.

If they had listened to the whisper of the old forest, they wouldn’t have built the tower on ancient burial grounds.
(Jika mereka mendengarkan bisikan hutan tua, mereka tidak akan membangun menara di atas kuburan kuno.)

If I hadn’t spent all my youth mastering a niche skill, I wouldn’t have been asked to consult on the moon landing design.
(Jika saya tidak menghabiskan seluruh masa muda saya menguasai keterampilan khusus, saya tidak akan diminta untuk menjadi konsultan desain pendaratan di bulan.)

5. Mixed Conditional (Kombinasi Tipe 2 dan Tipe 3)

Menggabungkan kondisi masa lalu dengan hasil saat ini, atau sebaliknya.

If she were more patient (kondisi saat ini/Tipe 2), she would have waited for the perfect shot (hasil masa lalu/Tipe 3).
(Jika dia lebih sabar [sifatnya sekarang], dia pasti sudah menunggu foto yang sempurna itu [tindakan masa lalu].)

If I had learned coding in high school (kondisi masa lalu/Tipe 3), I would be a billionaire programmer now (hasil saat ini/Tipe 2).
(Jika saya dulu belajar coding di SMA, saya akan menjadi programmer miliarder sekarang.)

Itulah ulasan tuntas mengenai apa itu Conditional Sentence, sebuah grammar penting yang harus kamu kuasai sebagai opsi untuk membuat skill speaking-mu terdengar lebih natural, kompleks, dan keren. Setelah memahami bagaimana cara kerja kalimat pengandaian ini, kini saatnya kamu mempraktikkannya! 

Jika kamu serius ingin melihat kemampuan berbahasa Inggrismu naik level secara signifikan dan butuh panduan serta support system yang tepat, jangan tunda lagi. Yuk, gabung di Titik Nol English sekarang juga, dan wujudkan mimpi ngobrol Bahasa Inggris seperti native speaker!

+ posts

Lahir dan ada sejak tahun 2000, Nurlailatul Hidayah sangat menikmati dan merasa penuh jika bisa menulis, berbagi cerita, dan makan mie ayam. Beberapa tulisan termasuk artikel SEO telah dimuat di berbagai platform.