Culture Shock Mahasiswa Indonesia

titiknolenglish.com – kamu yang mau kuliah ke luar negeri persiapkan dirimu dengan baik, khususnya nilai akademik dan kemampuan berbahasa Inggris. Apa itu saja cukup? Tentu tidak. Kamu juga perlu persiapan mental yang bagus, kenapa? Karena Indonesia dan luar negeri memiliki perbedaan budaya yang signifikan. Selain itu juga perbedaan iklim kerap menjadikan mahasiswa Indonesia kaget. Hal-hal tersebut menyebabkan culture shock mahasiswa Indonesia di luar negeri. Minol akan memberikan gambaran apa saja culture shock yang akan kamu alami saat mulai kuliah di luar negeri, agar kamu bisa bersiap-siap.

Apa itu Culture Shock?

Culture Shock adalah kondisi saat orang merasa terkejut dan tertekan akibat berhadapan dengan budaya dan lingkungan yang berbeda. Kondisi ini akan menyebabkan orang merasa cemas dan frustrasi. Jadi situasi ini bisa menyebabkan gucangan pada mental seseorang karena dia merasa tidak mampu bertahan dengan budaya yang berbeda, ditambah dengan perasaan kehilangan lingkungan yang biasa ia rasakan.

Culture Shock Mahasiswa Indonesia

Perbedaan Bahasa

Ya, perbedaan bahasa menjadi culture shock mahasiswa paling umum untuk dirasakan. Walaupun kamu sudah belajar bahasa Inggris dengan baik, kamu tetap akan mengalami culture shock. Mengapa? Karena selain bahasa, logat yang digunakan juga tidak sama, atau mungkin cukup asing bagi kamu. Selain itu juga penggunaan slang word yang mungkin jarang kamu temui juga akan menjadikan kamu loading sesaat ketika kamu mendengarkan orang lain.

Maka dalam hal ini penting untuk kamu memahami bahasa Inggris hingga level mahir. Mengikuti kursus bahasa Inggris sebelum kuliah ke luar negeri rasanya menjadi hal yang wajib utuk menghadapi culture shok ini. Titik Nol English Course bisa membantumu dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris hingga level mahir. Bahkan persiapan TOEFL dan IELTS di Titik Nol English Course juga akan memberikan berbagai materi terkait dengan pronunciation dan bahasa-bahasa Inggris di level yang sulit.

Ratusan alumni kami telah membuktikan sendiri bahkan hingga mereka lulus dan kembali ke Indonesia. Sebagaian dari tutor di Titik Nol juga merupakan awardee beasiswa luar negeri. jadi jangan ragu untuk mempersiapkan kemampuan bahasa Inggris dan TOEFL serta IELTS kamu di Titik Nol English Course.

Titik Nol English Course

Perbedaan Makanan

Selanjutnya perbedaan makanan. Yang satu ini sudah pasti, karena makanan dan cita rasa juga terkait dengan budaya dari negara tertentu. Jika kamu di sini suka dengan makanan-makanan yang pedas, bersiaplah untuk puasa makan pedas terlebih dahulu. Di luar negeri seperti Eropa dan Amerika, kamu tidak akan menemukan makanan dengan cita rasa seperti ini. Bahkan kamu juga akan sulit menemukan nasi di sana, karena makanan pokok di negara-negara tersebut berbeda.

Jadi mungkin saja hal yang kamu rindukan di sana selain keluarga adalah masakan ibumu, atau bahkan warteg di pinggi jalan. Jadi persiapkan lidah dan hatimu ya TNers!

Gaya Hidup

Jika kamu akan pergi ke Eropa atau Amerika, kamu juga akan merasakan kehidupan yang berbeda. Jika kamu di sini banyak menemukan orang yang ramah, bertegur sapa, melemparkan senyum dengan siapa saja, maka kamu tidak akan menemukan hal tersebut. Tersenyum dengan orang asing akan menjadikan kamu dianggap aneh.

Selain itu kamu juga jangan sampai menanyakan hal-hal yang sifatnya personal. Pertanyaan-pertanyaan seperti ini di negara kita sih biasa saja, namun di negara-negara tersebut menjadi hal yang kurang sopan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut seperti:

  • “Are you married?”
  • “Do you have children/husband/wife/girlfriend/boyfriend?”
  • “How old are you?”
  • “What’s your religion?”

Jadi tahan diri untuk menanyakan hal-hal personal ya TNers!

Konsep Cantik dan Tampan dari Warna Kulit

Masih nyambung nih dengan hal sensitif. Jika ada yang bilang “kok kulit kamu nambah gelap sih?” pasti kamu akan tersinggung dan memborong segala produk perawatan kulit. Namun hal ini berbeda di negara-negara yang beriklim dingin seperti Inggris, Irlandia, Swedia dan Kanada. Di negara-negara ini berkulit ‘sawo matang’ adalah hal yang dianggap eksotis dan memiliki daya tarik tersendiri.

Kamu pun akan kesulitan menemukan produk kosmetik yang bertuliskan ‘whitening’, malah kamu lebih banyak menemukan produk bertuliskan ‘self tanning’. Maka dari itu sangat dilarang bagi kamu untuk mengatakan “hey, you look so white”, jangan bilang begitu, mereka tidak suka.

Merindukan Sinar Matahari

Nah, yang ini bukan mental saja, namun juga fisikmu dan mengalami shock. Di negara-negara Eropa dan Amerika yang beriklim lebih dingin dari Indonesia, kamu harus mempersiapkan jaket yang super tebal apalagi kita yang belum terbiasa. Persiapkan juga obat-obatan jika kamu mengalami demam karena perbedaan iklim ini.

Kamu juga akan merindukan sinar matahari yang bersinar sepanjang waktu di Indonesia. Sinar matahari di sana pun akan terasa lebih sebentar dan tidak sehangat di negara kita jika bukan di musim panas.

Biaya Hidup yang Mahal

Uang Rp. 100.000 bisa kamu gunakan untuk berapa hari? Mungkin dengan nominal tersebut kamu sudah bisa membeli makanan enak, minuman ditambah dengan jajanan yang kamu suka. Atau kamu juga bisa mendapatkan harga yang lebih murah di Indonesia. Namun beda halnya jika kamu pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika.

Di London harga tea/kopi di kota London antara £2-£3, sekitar  Rp. 60rb an. Woww, 60rb di Indonesia sudah bisa makan dan minum. Memang harga-harga di luar negeri cukup mahal, mengingat nilai kurs mata uang kita saat ini. Jadi kamu perlu belajar berhemat, atau menambah pemasukan dengan bekerja paruh waktu untuk bisa hidup di sana.

Tepat Waktu

Nah, yang satu ini bisa menjadi tamparan bagi kamu yang suka ngaret. Jika kamu mendapat udangan pada jam 8 malam, kamu harus sudah sampai di sana sebelum jam itu. berbeda dengan di Indonesia ya tentunya. Di luar negeri tepat waktu adalah hal yang umum dan wajar, dan terlambat adalah hal yang haram. Kamu akan dianggap tidak disiplin, tidak menghargai waktu, dan tidak menghargai orang yang mengundangmu. Jadi biasakan tepat waktu dari sekarang ya TNers!

Menghadapi Shock Culture

Untuk menghadapi culture shock mahasiswa Indonesia saat kuliah di luar negeri, kamu bisa melakukan beberapa hal ini:

1. Mengakui Perasaan Tidak Nyaman

Hal pertama yang perlu kamu lakukan saat mengalami culture shock adalah tidak menyangkal perasaan tersebut. Akui jika kamu sedang mengalami culture shock dan tenangkan dirimu. Dengan mengakuinya kamu akan lebih tenang dan bisa fokus ke tahap selanjutnya.

2. Membuka Diri

Kedua adalah membuka diri terhadap perbedaan budaya yang kamu rasakan. Akui jika kamu adalah orang baru yang masih belum bisa beradaptasi dengan lingkungan barumu. Tanyakan hal-hal mendasar seperti hal-hal yang dilarang dilakukan melalui forum-forum di internet atau teman kamu yang ada di sana.

3. Terlibat Langsung dan Bersosialisasi

Selanjutnya kamu perlu bersosialisasi dengan lingkungan barumu, jika kamu orang baru jangan menutup diri. Cobalah untuk berinteraksi dan bilang jika kamu adalah orang yang baru merasakan kebudayaan yang berbeda. Dengan bilang begitu mereka akan memaklumi dan mengenalkan kamu dengan kebudayaan yang baru.

Itulah culture shock mahasiswa Indonesia yang kuliah di luar negeri. Persiapkan dirimu dengan baik agar tidak menggagu proses belajarmu di sana. Culture shock adalah hal yang umum dan biasanya tidak berlangsung dalam waktu yang lama selama kamu bisa terbuka dengan kebudayaan baru. Jadi kembangkan kemampuan bersosialisasimu selama kamu kamu di Indonesia.