Perbedaan Was dan Were Serta Cara Menggunakannya
Bingung membedakan antara was dan were dalam bahasa Inggris? Dua kata ini lebih sering dianggap mirip karena berasal dari bentuk lampau kata kerja “to be” yang sama. Namun ternyata, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan, loh!
Kesalahan penggunaan was were ternyata juga dapat mengubah makna kalimat secara langsung. Lalu, apa saja perbedaan kedua kata ini dan bagaimana cara penggunaannya yang tepat? Baca selengkapnya dalam artikel kali ini, ya!
Ini Perbedaan Utama Was dan Were
Was dan were adalah bentuk masa lalu (lampau) dari kata kerja “to be”. Bentuk ini sama-sama dipakai ketika kamu ingin menunjukkan peristiwa atau keadaan yang sudah terjadi atau lewat.
Perbedaan utama was dengan were adalah pada penggunaan subjek yang digunakan dalam kalimat.
Was dipakai jika subjek menggunakan first dan third person singular.
- First person singular (orang pertama singular) meliputi subjek I.
- Third person singular (orang ketiga singular) meliputi she, he, dan it.
Were digunakan pada subjek:
- second personal singular and plural (orang kedua tunggal dan jamak) meliputi you;
- first and third person plural (orang pertama dan ketiga jamak) meliputi we dan they.
Cara Menggunakan Was Were dan Contohnya
Tak cuma digunakan untuk menjelaskan peristiwa yang sudah terjadi (past tense), was/were juga digunakan pada subjunctive mood, loh? Bagaimana perbedaan pada kedua penggunaan tersebut?
1. Was dan Were pada Tenses
Penggunaan was dan were pada tenses tergantung dari subjek, jenis kalimat, serta waktu kejadian. Untuk jenis kalimat bisa berlaku pada kalimat sederhana, berkelanjutan, maupun kalimat sempurna.
Contoh:
- Simple Past Tense
The old, creaky house was filled with strange noises every night.
(Rumah tua dan berderit itu dipenuhi suara-suara aneh setiap malam.) - Past Continuous Tense
While I was reading a book, my cat was sleeping on my lap.
(Saat aku sedang membaca buku, kucingku sedang tidur di pangkuanku.) - Past Perfect Tense
She was exhausted because she had been working all night.
(Dia kelelahan karena dia telah bekerja sepanjang malam.) - Past Perfect Continuous Tense
He had been studying for hours when he finally understood the concept.
(Dia telah belajar selama berjam-jam ketika dia akhirnya mengerti konsep itu.)
2. Was dan Were pada Subjunctive Mood
Apa itu subjunctive mood? Adalah salah satu bentuk kata kerja yang penggunaannya untuk menyatakan kondisi yang tidak nyata, sesuatu yang bertentangan dengan fakta, ataupun keinginan. Kamu akan sering menggunakan “were” untuk semua objek dalam subjunctive mood. Bahkan “were” dipakai untuk subjek tunggal meliputi he she it dan I.
Mengapa semua subjek dalam subjunctive mood memakai “were”? Subjunctive mood memberikan gambaran situasi yang kontra dengan fakta atau dengan kata lain “tidak nyata”. Hal ini untuk menunjukkan bahwa situasi tersebut memang tidak pernah atau akan terjadi di dunia nyata.
Contoh penggunaan was/were pada subjunctive mood:
- She acted as if she were a famous movie star.
(Dia bertingkah seolah-olah dia seorang bintang film terkenal.) - I wish I were taller.
(Aku berharap aku lebih tinggi.) - I would rather you were here right now.
(Aku lebih suka kalau kamu ada di sini sekarang.) - If I were you, I would study harder.
(Jika aku jadi kamu, aku akan belajar lebih keras.) - Suppose she were to win the lottery. What would she do?
(Misalkan dia memenangkan lotre. Apa yang akan dia lakukan?) - It’s high time you were in bed.
(Sudah saatnya kamu tidur.) - I suggest that he were more careful.
(Saya sarankan agar dia lebih berhati-hati.) - Would that I were a bird, so I could fly.
(Ah, andai saja aku seekor burung, sehingga aku bisa terbang.) - I wish I were a millionaire.
(Aku berharap aku seorang jutawan.)
Nah, sudah paham dengan perbedaan antara was dan were? Kedua kata kerja bantu ini punya peran yang penting dalam bahasa Inggris. Walaupun materi grammar ini tampak simpel, ternyata butuh pemahaman tinggi loh supaya kamu bisa menggunakannya pada kalimat yang tepat. Dan jangan lupa terapkan penggunaan was/were ini dalam bacaan atau kehidupan sehari-hari supaya kemampuan berbahasa Inggrismu semakin berkembang.
Ingin meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris tapi kamu merasa masih “nol”? Tidak perlu khawatir, sekarang kamu bisa belajar bahasa Inggris lebih mudah, bahkan hanya dalam waktu singkat.
Tutor muda dan berpengalaman Titik Nol English Course akan membantu kamu belajar bahasa Inggris jadi lebih mudah karena disesuaikan dengan kemampuanmu terlebih dahulu. Mulai dari belajar bahasa Inggris umum yang mempelajari grammar, speaking, dan masih banyak lagi. Atau belajar bahasa Inggris yang ditujukan untuk studi/karir di luar negeri seperti program persiapan tes TOEFL/IELTS. Yuk, pilih program kursus bahasa Inggris online atau offline yang kamu butuhkan di sini!
Lahir dan ada sejak tahun 2000, Nurlailatul Hidayah sangat menikmati dan merasa penuh jika bisa menulis, berbagi cerita, dan makan mie ayam. Beberapa tulisan termasuk artikel SEO telah dimuat di berbagai platform.